Label Rekaman Independen Paling Berpengaruh Di Dunia – Tak kehebatan suara dan kualitas yang mumpuni , kesuksesan seorang musisi juga tidak terlepas dari label tempat mereka bernaung. Di tengah ketatnya arus persaingan di belantara musik, label rekaman berperan vital mendongkrak popularitas musisi maupun band yang dinaunginya. Tanpa adanya strategi pemasaran yang tepat , rasanya sulit bagi sebuah band untuk mampu berdiri kokoh di puncak kejayaan.
Beberapa dekade terakhir , sudah muncul label-label independen yang berpengaruh di lanskap musik. Kehadiran mereka menjadi pilihan alternatif bagi label arus utama. Di antara jajaran label independen prominen ini, bukan hanya soal suguhan inovatif, tapi juga konsistensi mereka aktif berkontribusi di dalam scene yang layak mendapat apresiasi.
Nah berikut ini telah kami rangkum beberapa label rekaman independen yang paling berpengaruh di dunia versi hitoprecrods. Penasaran apa saja ? Yuk langsung saja kita simak informasinya di bawah ini.
Sub Pop
Di masa keemasan kancah grunge, Sub Pop adalah ‘rumah’ bagi para elit grunge seperti Nirvana, Mudhoney, dan Soundgarden. Label yang didirikan Bruce Pavitt dan Jonathan Poneman sejak 1986 ini turut berjasa dalam ekspansi seattle sound di segala penjuru dunia.
Sebelum Nirvana meraih kesuksesan masif di belantika, album debut mereka, Bleach (1989) adalah salah satu karya yang dinaungi Sub Pop, sebelum akhirnya Kurt Cobain dkk memutuskan hengkang ke label arus utama, DGC dan menelurkan http://daftarakun.net/ magnum opus Nevermind (1991) dan In Utero (1993). Sampai saat ini, Sub Pop masih aktif menaungi band-band ranah alternative rock seperti Fleet Foxes, Beach House, Father John Misty, Mudhoney, hingga J Mascis.
Rough Trade Records
Di era 80-an, industri musik di tanah Britania makin terkenal setelah banyak bermunculan label-label independen baru. Di bawah komando Beggars Group, Rough Trade perlahan bertransformasi menjadi label independen legendaris di seantero dunia. Rough Trade berfokus menjadi kandang bagi band-band pengusung post-punk, new wave, indie pop, garage rock, dan psychedelic rock.
The Smiths merupakan salah satu nama eksponen paling sukses yang dihasilkan Rough Trade. Kesemua situs judi slot yang sering menang album legendaris band asal Manchester itu diproduksi oleh label yang berbasis di London tersebut. Maju ke beberapa dekade selanjutnya, Rough Trade kembali mengulang sukses mereka dengan mengorbitkan nama-nama hebat seperti The Strokes dan The Libertines.
Creation Records
Jauh sebelum belantara musik dilanda demam Britpop di pembuka dekade 90-an, Creation Records telah lebih dulu menyebar virus di kancah alternative rock medio 80-an. Creation Records didirikan oleh para pegiat kancah meliputi Alan McGee, Dick Green, dan Joe Foster. Selama aktif di industri musik, Creation Records berjasa mempopulerkan sederet grup-grup pelopor di kancah noise pop/shoegaze/indie pop seperti Jesus and Mary Chain, My Bloody Valentine, Primal Scream, Ride, Teenage Fanclub, Swervedriver dan Slowdive.
Masa kejayaan Creation Record dimulai ketika Oasis merilis album debut Definitely Maybe (1994) yang kemudian membesarkan nama Oasis, dan menjadi tonggak awal mula movement britpop pada masa itu. Beragam cerita menarik sempat menghiasi perjalanan Creation Records di industri musik. Salah satunya adalah kisah mereka yang sempat bangkrut setelah menelurkan kitab shoegaze Loveless (1991) milik My Bloody Valentine.